Rabu, 09 November 2011

SHISHA / HOOKAH

Kata shisha berasal dari bahasa Persia, shishe, yang berarti gelas. Shishe merujuk pada tabung gelas alat merokok ala Timur Tengah. Tradisi shisha berawal dari India utara di kawasan Persia, Iran, tepatnya di kawasan perbatasan antara India dan Pakistan, di Negara Bagian Gujarat, Rajasthan, dan Sindh.
Saat Raja Akbar memimpin Kekaisaran Mughal, India (1542-1605), pakar fisika Abdul Fatah Jaelani, keturunan Abdul Qadir Jaelani, datang ke India dan menciptakan shisha.

Shisha disajikan seusai bersantap baklava atau kue-kue basah dan minum teh beraroma daun mint di sore hari.
Dari India, shisha menyebar ke Iran, Turki, Irak, dan Mesir. Selanjutnya meluas ke Asia Tengah dan sebagian Afrika Utara dan sejak dua tahun belakangan shisha meluas ke hampir seluruh belahan dunia.

Turki dan Mesir
Tahun 1554, Hakim dari Alepo dan Hems dari Damaskus membuka bar shisha pertama di Kerajaan Ottoman. Shisha pun cepat berkembang di banyak kedai kopi di Turki. Di masa pemerintahan Murat IV (1623-1640), shisha mencapai puncak keemasannya dan digunakan oleh mayoritas rakyat Turki.
Di abad ke-17, shisha mulai tampil seksi bersama sajian musik, hidangan mewah, dan tari perut. Di era pemerintahan Raja Salim III, di abad 19, shisha menjadi produk industri kerajinan, yaitu setelah dibukanya pabrik gelas di Beykoz oleh Mehmet Dede.
Di Mesir, di awal abad ke-20, shisha berkembang menjadi bagian dari budaya kosmopolit. Kafe shisha terpopuler di awal abad itu adalah Kafe Jamaluddin al-Afghani dan Kafe El-Fishawi.
Pelanggan mereka adalah Abdullah al-Nadim, sang orator revolusi Mesir 1919, Saad Zaghlul, perdana menteri pertama Mesir, serta sastrawan Mesir peraih Nobel 1988, Naguib Mahfouz.
Di akhir tahun 1980, seorang pedagang tembakau di Mesir mencampur tembakau shisha dengan sari buah. Langkah ini ternyata membuat shisha mendadak mendunia.
Kini, pengguna shisha bisa menikmati tiga jenis tembakau. Tembakau dengan campuran madu atau sirup yang disebut maasal (Arab), tembakau murni yang disebut tumbak atau ajami (Turki), serta tembakau yang dicampur ramuan tumbuhan dan minyak yang disebut jurak (India).
sumber kompas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar